Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan diri dengan
berbagai pengetahuan yang mendukung baik formal maupun informal. Dengan
adanya pendidikan diharapkan setiap orang mampu mengembangkan diri, baik
dari segi pola pikir, tingkah laku, sampai dengan prakteknya dalam
kehidupan. Ilmu didapat dari suatu pendidikan, baik itu ilmu tentang
alam, ilmu sosial, ilmu agama, dan ilmu-lmu lain yang tentunya sangant
mendukung dalam proses pengembangan diri. Pendidikan formal misal yang
dilaksanakan di Sekolah-Sekolah/Perguruan Tinggi (PT), sedangkan
pendidikan informal yang diperoleh dari keluarga (orang tua), lingkungan
masyarakat, dan sebagainya.
Pengertian di atas lebih ke arah pendidikan secara umum, sekarang
kalau pendidikan yang berbasis Islam itu yang gimana sich????,,
Pendidikan yang berbasis Islam adalah suatu pendidikan yang di dalamnya
di ajarkan berbagai pengetahuan tentang agama Islam dengan porsi yang
lebih banyak daripada pengetahuan yang umum, baik teori ataupun sampai
prakteknya. Pelajaran agama yang banyak, ini menjadi suatu ciri bagi
pendidikan yang berbasis Islam. Sekolah-sekolah yang berbasis Islam
misal Pondok-pondok pesantren atau sekolah-sekolah swasta, seperti SD,
SMP, SMA , PT Muhammadiyah, karena kebanyakan sekolah Islam di Indonesia
ini adalah berbasis Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam bidang pendidikan
memang sangat memperhatikan, ini terbukti dengan berdirinya banyak
sekolah mulai dari TK sampai dengan PT Muhammadiyah di seluruh penjuru
Indonesia ini.
Tapi apakah pendidikan yang berbasis Islam di Indonesia ini dalam
pelaksanaan sudah sesuai dengan yang diharapkan???,, ini menjadi
pertanyaan yang harus kita pecahkan. Dalam pelaksanaan mungkin sudah
benyak sesuai dengan yang diharapkan, dari teori yang disampaikan sudah
banyak, tapi bagaimana dengan prakteknya?? atau sesudah siswa lulus dari
sekolah itu, apakah Keislaman yang dulu diajarkan masih terus
dipraktekkan atau diterapkan dalam kehidupanya???,, tentunya
pertanyaan-pertanyaan itu yang harus kita renungan bersama.
Di sekolah guru sudah mengajarkan dengan sebagaimana mestinya agar
semua siswa paham dari teori sampai prakteknya, tapi ini semua berlaku
kalau siswa tersebut masih berstatus menjadi siswa di masing-masing
sekolahnya. Kalau siswa itu sudah lulus, seakan guru sudah lepas
tanggung jawab. Memang secara logika, kalau sesorang sudah diberi
pengetahuan dari teori sampai prakteknya, ini diharap akan berlanjut
dalam kehidupan siswa tersebut. Namun sekarang kenyataannya, setelah
para siswa-siswi lulus justru banyak diantara mereka yang melupakan
pelajaran agama atau pengetahuan agama mereka. Contohnya saja, seorang
siswi suatu pondok pesantren yang baru lulus lalu melanjutkan di suatu
PT dan langsung melepas jilbabnya. Ini menjadi sangat memprihatinkan
bagi kondisi pendidikan yang berbasis Islam di Indonesia ini. Sebenarnya
yang salah itu siapa?? apakah dari Ustad/guru yang mengajarkan??
Lingkungan?? teman bermain?? atau siswa/siswi tersebut??
Apakah mungkin sistem pengajaran yang diberikan?? Sistem atau
peraturan suatu pondok atau sekolah yang memberatkan siswa??,,
pertanyaan-pertanyaa itu harus segera dicarikan solusianya oleh para
pakar-pakar dalam dunia pendidikan Islam. Dimaksudkan agar pengetahuan
tentang keagamaan tetap terlihat dalam kehidupan setiap siswa dan tidak
hanya sebagai angin lalu.
No comments:
Write comments