SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta atau terkenal dengan sebutan Muchil adalah salah
satu sekolah Muhammadiyah yang menerapkan pendidikan karakter dalam
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya (wawancara dengan Tri
Traharjanti 27/11/2013) . Walaupun sekolah ini termasuk dalam kategori sekolah
favorit, namun kenyataannya karakter para siswa-siswanya masih perlu adanya
pembinaan, meskipun tidak semuanya. Banyak faktor yang melatarbelakanginya,
mulai dari pergaulan sampai pola asuh orang tua. Disamping itu karena
kebanyakan siswa di sekolah ini berasal dari keluarga yang mampu, kaya,
sehingga pengawasan orang tua kurang (wawancara dengan Nur 23/01/2014), serta
mempunyai berbagai fasilitas yang diinginkan siswa. Gadget dari yang
murah sampai yang mahal dimiliki oleh para siswa, mulai dari siswa kelas VII
sampai IX.
Kelas
VII adalah kelas peralihan dari masa-masa sekolah dasar menuju sekolah
menengah. Kenakalan para siswa dimulai pada jenjang kelas ini, maka pendidikan
karakter juga mulai diberikan.Saat mereka naik ke kelas VIII, kenakalannya
semakin menjadi-jadi. Banyak guru yang sampai kewalahan dalam menghadapi
kenakalan mereka (wawancara dengan Nurhadi 23/01/2014. Sudah diberikan sanksi
seperti apapun tidak membuat mereka jera. Namun tidak semua kelas VIII yang
melakukan hal seperti itu, kelas VIII A,B,C,D adalah termasuk kelas binaan
karena memang perlu adanya pembinaan. Diharapkan pembentukan karakter dapat
berhasil saat mereka berada di kelas IX, karena setelah itu mereka akan
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu SMA. Dengan kata lain,
diharapkan mereka lulus dari SMP ini mempunyai karakter yang baik. Sehingga
citra salah satu sekolah favorit Muhammadiyah di Yogyakarta ini tetap baik.
Dampak
yang diperoleh apabila kenakalan para siswa tidak segera diatasi melalui
pendidikan karakter yang diberikan, maka kerakter pelajar akan semakin merosot,
kenakalan remaja akan semakin bertambah, dan kepercayaan masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya di sekolah ini akan semakin berkurang.
Oleh
karena itu masalah ini penting untuk diangkat supaya lembaga pendidikan yang
bersangkutan lebih berusaha keras dalam hal pembentukan karakter perserta
didiknya.SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah salah satu dari lembaga
pendidikan Muhammadiyah yang mengembangkan pendidikan karakter untuk para
peserta didiknya, maka dari itu penulis memilih sekolah ini sebagai tempat
penelitinya. Alasan penulis memilih kelas IX adalah karena pembentukan karakter
dimulai dari kelas VII dan dikelas IX akan terlihat hasilnya. Kedepan karakter
pelajar Muhammadiyah yang ada di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta akan
benar-benar terbentuk dan tertanam pada setiap diri peserta didik. Serta
penulis dapat mengetahui sejauh mana peran guru ISMUBA (Islam, Muhammadiyah,
dan Bahasa Arab) dalam pembentukan karakter peserta didik di sekolah ini.
No comments:
Write comments