Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah adalah sebuah sekolah yang
terletak di Desa Kradenan, Kecamatan
Srumbung, Kabupaten Magelang. Sekolah ini menjadi sekolah dasar muhammadiyah
yang pertama kali berdiri di desa Kradenan. Sekolah ini berdiri atas inisiatif
dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kradenan dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Srumbung atas kesadaran pentingnya mendirikan sekolah Muhammadiyah sebagai Amal
Usaha dari Cabang Muhammadiyah Srumbung. Dengan dibantu oleh masyarakat sekitar
maka ide mendirikan sekolah terwujud dengan berdirinya sekolah ini.
Seiring berjalannya waktu dari berdirinya sekolah ini sampai dengan
sekarang ini, belum banyak perkembangan yang dialami dari sekolah ini. Jumlah
siswa di masing-masing kelas pun antara 8-15 an siswa. Jumlah ini bahkan
semakin berkurang dari tahun ke tahun. Dalam segi prestasi sekolah ini tidak
kalah dengan sekolah-sekolah lain di lingkungan kecamatan srumbung, tetapi
tetap saja masyarakat sekitar mulai banyak yang meninggalkan sekolah ini dan
menyekolahkan anaknya di sekolah muhammadiyah lain walaupun jaraknya lumayan
jauh dari rumah. Dengan kata lain tingkat kepercayaan masyarakat semakin
berkurang.
Berbagai permasalahan yang ada di sekolah ini tidak segera diatasi
dengan cepat dan tepat baik oleh pihak kepala sekolah, guru, ataupun komite
sekolah. Misalnya semakin ditinggalkan oleh para siswa, artinya kepercayaan
masyarakat sekitar dengan sekolah ini mulai menurun, kualitas guru-guru,
keikhlasan dalam perjuangan guru di sekolah Muhammadiyah ini, keuangan, dan lain sebagainya. Sebagai
sebuah amal usaha tentunya ranting dan cabang seharusnya ikut bertanggung jawab
dalam keberlangsungan sekolah ini.
Mengenai masalah ini tentunya harus ditemukan solusi atas
permasalahan tersebut, misalnya mungkin manajemen sekolahnya yang kurang bagus,
mutu pendidikannya yang kurang, kualitas sumber daya manusia dalam arti guru
yang perlu ditingkatkan, perlunya motivasi dan lain sebagainya. Apabila tidak
segera ditemukan solusi atas masalah ini bisa jadi sekolah ini akan semakin
tidak dipercaya oleh masyarakat sekitar dan akan kehabisan siswa. Dukungan dan
partisipasi baik dari lingkungan internal sekolah maupun eksternal sekolah
sangatlah dibutuhkan.
Lingkungan internal sekolah artinya seluruh warga sekolah,
sedangkan eksternal sekolah artinya masyarakat sekitar. Bagaimana cara agar
masyarakat bisa berpartisipasi dalam upaya pengembangan sekolah. Mungkin bisa
dengan mencari tahu sebenarnya apa yang dibutuhkan anak sekarang dalam segi
pembelajaran, apa yang diinginkan orang tua, dan lain sebagainya. Fasilitas
juga menjadi masalah dalam hal ini, cenderung banyak orang tua yang
mensekolahkan anaknya di sekolah yang fasilitasnya lengkap, walaupun dengan
biaya yang mahal, agar anak memang dapat berkembang sebagaimana mestinya, dan
ini menjadi masalah juga bagi sekolah MI muhammadiyah kradenan karena fasilitas
terdapat disana kurang mendukung.
Sebenarnya sudah dilakukan berbagai cara, salah satunya dengan
pembuatan proposal pengajuan bantuan untuk kelengkapan fasilitas sekolah tetapi
juga tidak teratasi masalah tersebut. Perlu adanya sebuah manajemen sekolah
yang baik, dengan didukung oleh kepemimpinan yang baik pula. Sekolah ini akan
menjadi sekolah yang unggul apabila manaemen sekolah ini diperbaiki terlebih
dahulu dan pola kepemimpinan dan manajerial kepala sekolah disini sangatlah
dibutuhkan.
B.
Pembahasan
Manejemen
pendidikan harus berpusat pada tujuan pendidikan itu sendiri, dan memiliki
prinsip untuk selalu menghubungkan seluruh kegiatan dan tugas-tugas lembaga
pendidikan dengan tujuan atau sasaran lembaga itu sendiri.
Menurut
Tony Bush, ada bahaya dari sebuah sistem manajemen, yakni jika lebih sistem itu
lebih memberikan penekanan terhadap prosedur daripada tujuan lembaga pendidikan
dan nilai-nilai. Pengelolaan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan sangat penting, tapi tujuan itu harus disetujui oleh sekolah dan
masyarakat. Jika manajer hanya berfokus pada melaksanakan inisiatif eksternal,
maka akan beresiko menjadi manajerialistis. Manjemen yang berhasil memerlukan
hubungan yang jelas antara tujuan, strategi dan operasional.
Ada 3 aspek yang harus diperhatikan
dalam penetepan tujuan sebuah lembaga pendidikan, yaitu :
1.
Nilai laporan formal tujuan
2.
Apakah tujuan itu ditetapkan oleh
seluruh organisasi atau orang-orang tertentu?
3.
Bagaimana tujuan tersebut ditentukan?
Kecenderungan
internasional terhadap manajemen diri menyebabkan para manajer, staf dan
stakeholder dalam mengembangkan visi lembaga pendidikan dengan tujuan yang
jelas dan spesifik. Manajer yang efektif adalah manajer yang dapat
menghubungkan fungsi dengan tujuan organisasi atau lembaga pendidikan yang
dipimpinnya, dan memastikan bahwa semua aktifitas yang dilakukan lembaga
pendiidikan adalah untuk mencapai tujuan lembaga.
Beberapa pandangan
yang umum dalam menentukan tujuan pendidikan :
1.
Tujuan pendidikan tersebut merupakan tujuan
organisasi/lembaga atau tujuan inividu
2.
Proses penetapan tujuan yang dilakukan oleh kepala
sekolah, rekan-rekan kerja dan stakeholder.
Menurut T. Hani Handoko dalam bukunya Manajemen, menerangkan bahwa
setidaknya ada lima (5) hal yang perlu diperhatikan untuk pengarahan dan
pengembangan organisasi serta dapat dijadikan manajemen sekolah tertinggal,
diantaranya adalah :
1.
Motivasi
Kemampuan manajer dalam hal memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan
dan berkomunikasi dengan seluruh orang di dalam organisasi tersebut. Motivasi
ini termasuk hal yang penting bagi seorang manajer, dan manajer perlu memahami
orang-orang yang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja
sesuai dengan keinginan organisasi. Terdapat beberapa model motivasi
diantaranya model tradisional, model hubungan manusiawi, dan model sumber daya
manusia.
Di dalam sekolah ini, kepala sekolah seharusnya memotivasi para
guru-guru agar tetap bertahan dan bersabar menghadapi situasi yang sedang mereka
hadapi, bekerjasama dalam mencari solusi, dan berjuang untuk mengembangkan
sekolah ini dengan manajemen kepala sekolah sebagai panutannya. Mencari solusi
bagaimana menarik minat baik orang tua yang akan menyekolahkan anak-anaknya
ataupun peserta didik sendiri yang berminat untuk sekolah disini.
2.
Komunikasi dalam Organisasi
Dalam manajemen sebuah oraganisasi sering terjadi masalah tidak
efektifnya komunikasi. Komunikasi yang efektif penting bagi para manajer,
karena komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai, serta
komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan seagian besar
proporsi waktu mereka. Bagian terbesar dari waktu manajerial melalui kegiatan
komunikasi, jarang sekali manajer yang bekerja sendiri di belakang meja
sendiri.
Upaya dalam manajemen sekolah tertinggal ini salah satunya dengan
memperbaiki komunikasi di dalam organisasi tersebut. Komunikasi antara manajer
dengan karyawannya, artinya komunikasi anatara kepala sekolah dengan guru-guru
dan semua warga sekolah. Menjalin komunikasi yang baik agar sesama warga
sekolah dapat bekerjasama dalam mengembangkan sekolah.
3.
Kepemimpinan Transformasional
Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor
penting efektivitas manajer. Kepemimpinan adalah bagian penting dalam
manajemen, tetapi berbeda dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga
mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan. Para pemimpin memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok,
organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
Dalam manajemen sekolah tertinggal ini harus ada manajer yang
mempunyai gaya kepemimpinan transformasional, melalui penyampaian inspirasi
untuk mengkomunikasikan harapan tinggi, memfokuskan upaya, dan mengekspresikan
tujuan dengan cara-cara sederhana. Stimulasi intelektual untuk mempromosikan
intelegensia, rasionalitas dan pemecahan masalah secara ilmiah, dan pemberian
konsiderensi yang bersifat individual untuk memberikan perhatian personal dan
memberdayakan karyawan.
Gaya kepemimpinan transformasional dalam konteks TQM, kepala
sekolah/ manajer perlu memiliki karakteristik pribadi yang mencakup dorongan,
motivasi untuk memimpin, kejujuran integritas, kepercayaan diri, inisiatif,
kreatifitas, pengetahuan bisnis, dan kharisma. Kualitas kepala sekolah tersebut
dapat memberikan inspirasi pada semua jajaran manajemen agar memperagakan
kualitas kepemimpinan yang sama yang diperlukan untuk mengembangkan mutu
sekolah tersebut.
Kepemimpinan transformasional yang dikembangkan pada kepala sekolah
selanjutnya disebarluaskan ke seluruh tenaga kependidikan. Melalui kepemimpinan
transformasional, sekolah dapat menanamkan nilai-nilai mutu. Empat komponen
perilaku kepala sekolah yang dapat diterapkan dalam konteks mutu mencakup
pertukaran informasi, pengembangan hubungan, pemberdayaan karyawan, dan
pengambilan keputusan.
Dengan kepemimpinan transformasional ini maka sekolah tertinggal
seperti MI Muhammadiyah Kradenan Srumbung ini akan berubah menjadi sekolah yang
unggul apabila memang didukung oleh semua warga sekolah. Manajemen yang
diterapkan ditambah dengan gaya kepemimpinan transformasional akan mengatasi
masalah ini.
4.
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Menurut Prof. Dr. J.
Winardi, perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen
perubahan secara efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan
motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan komunikasi.
Perkembangan dan kemajuan
teknologi merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan pada hampir semua
jenis organisasi, termasuk sekolah. Berbagai temuan teknologi memaksa sekolah
untuk menerapkannya, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam mendukung
proses administrasi. Penerapan temuan teknologi tersebut menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya
prosedur kerja yang dilakukan, jumlah,kompetensi, dan kualifikasi SDM yang
diperlukan, sistem penggajian yang
diberlakukan, dan bahkan kadang-kadang struktur organisasi yang digunakan.
Penggunaan peralatan baru bisa juga menyebabkan berkurangnya bagian-bagian yang
ada atau berubahnya pola hubungan kerja antara karyawan.
Manajer harus bisa selalu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
terjadinya perubahan dalam lingkungan yang akan menjadikan
penyesuaian-penyesuaian organisasi di waktu yang akan mendatang.
Perubahan-perubahan ini diantaranya
dalam hal perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik,
perubahan kualitas dan sikap karyawan, dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan
ini yang akan mengikuti pengembangan dari sebuah organisasi, dengan adanya
perubahan dan senantiasa selalu berkembang maka sebuah organisasi akan selalu
terjaga dalam keberlangsungannya dan akan selalu dipercaya oleh masyarakar
sekitar.
Dalam menghadapi perubahan dan pengembangan oraganisasi, maka mutu
oragnisasi tersebut juga harus selalu ditingkatkan. Peran manajer dalam
meningkatkan mutu sebuah oragnisasi sangatlah penting. Organisasi, lembaga,
ataupun sekolah yang memiliki mutu baik
dan selalu dikembangkan tidak akan tertinggal dengan sekolah-sekolah lain dan
mampu bersaing dalam keadaan dan situasu apapun. Hal ini yang perlu
ditingkatkan dalam manajemen sekolah tertinggal, artinya memperbaiki mutu
pendidikannya dalam rangka mengembangkan sekolah tersebut.
5.
Manajemen Konflik
Dalam sebuah organisasi, konflik bisa muncul karena beberapa
factor, diantaranya hasil dari adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan
pribadi, atau struktur organisasi. Dalam hal kepribadian, sikap otoriter atau
dogmatis juga bisa menimbulkan suatu konflik. Dengan adanya kemampuan dalam melakukan
menajemen konflik maka sebuah organisasi akan tetap berjalan dengan baik tanpa
adanya masalah-masalah yang dapat menghambat keberlangsungan oraganisasi.
Dalam manejemen sekolah tertinggal ini, peran seorang majaner salah
satunya yaitu mencari tau konflik apa yang sedang terjadi di organisasinya.
Hal-hal apa yang membuat konflik itu berkelanjutan, dan mencari solusi untuk
mengatasi konflik tersebut. Sekolah tertinggal tentunya juga disebabkan dengan
adanya konflik di lembaga tersebut, bias konflik karena kurang adanya kerjasama
Antara warga sekolah, kurang adanya kerjasama dengan stake holders, atau kurang
adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar.
Apabila seorang manajer dapat mengatasi hal ini, dapat menjalin
kerjasama yang baik diantara warga sekolah, stake holders dan masyarakat
sekitar, maka konflik yang sedang mereka hadapi akan terselesaikan dan upaya
pengembangan sekolah akan terwujud. Manajemen konflik memang diperlukan dalam
mengembangkan sebuah organisasi.
C. Refleksi
Peran manajer dalam
manajemen sekolah tertinggal ini memang sangatlah penting, hal yang perlu diperhatikan untuk pengarahan dan pengembangan
organisasi seperti yang telah dijelaskan oleh T. Hani Handoko didukung dengan
gaya kepemimpinan transformasional sebagaimana yang dijelaskan oleh Tony Bush,
dan dengan meningkatkan mutu pendidikannya disertai dengan Manajemen sekolah
yang mumpuni, agar tercapai tujuan :
1. Terwujudnya perubahan dari sekolah yang pada awalnya
tertinggal dari sekolah-sekolah lain, berubah dan berkembang menjadi sekolah
yang diminati dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
2. Terciptanya suasana komunikatif antara manajer
dengan seluruh karyawannya, sehingga timbul kesadaran untuk bersama-sama
mengembangkan sekolah tersebut.
3. Terciptanya manajemen sekolah yang baik, dengan
visi, misi, dan tujuan sekolah yang jelas sehingga menarik minat para peserta
didik.
4. Tercapainya mutu pendidikan yang baik dengan
kepemimpinan kepala sekolah sebagai dasar dalam mengembangkan sekolah tersebut
dan kesadaran para guru-guru dan keryawan untuk bersama-sama memajukan sekolah
tersebut.
5. Perubahan konsepsi sekolah dari semula yang hanya
bergerak stagnant menjadi lebih maju dan terkonsep mulai dai perencanaan hingga
realisasi pelaksanannya.
Daftar
Pustaka
Bush, Tony. 2008. Leadership and
Management Development. California: Sage.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profgesional. Bandung: Rosda.
No comments:
Write comments