Tuesday, November 4, 2014

Pendidikan Berbasis Islam

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan diri dengan berbagai pengetahuan yang mendukung baik formal maupun informal. Dengan adanya pendidikan diharapkan setiap orang mampu mengembangkan diri, baik dari segi pola pikir, tingkah laku, sampai dengan prakteknya dalam kehidupan. Ilmu didapat dari suatu pendidikan, baik itu ilmu tentang alam, ilmu sosial, ilmu agama, dan ilmu-lmu lain yang tentunya sangant mendukung dalam proses pengembangan diri. Pendidikan formal misal yang dilaksanakan di Sekolah-Sekolah/Perguruan Tinggi (PT), sedangkan pendidikan informal yang diperoleh dari keluarga (orang tua), lingkungan masyarakat, dan sebagainya.

Pengertian di atas lebih ke arah pendidikan secara umum, sekarang kalau pendidikan yang berbasis Islam itu yang gimana sich????,, Pendidikan yang berbasis Islam adalah suatu pendidikan yang di dalamnya di ajarkan berbagai pengetahuan tentang agama Islam dengan porsi yang lebih banyak daripada pengetahuan yang umum, baik teori ataupun sampai prakteknya. Pelajaran agama yang banyak, ini menjadi suatu ciri bagi pendidikan yang berbasis Islam. Sekolah-sekolah yang berbasis Islam misal Pondok-pondok pesantren atau sekolah-sekolah swasta, seperti SD, SMP, SMA , PT Muhammadiyah, karena kebanyakan sekolah Islam di Indonesia ini adalah berbasis Muhammadiyah. Muhammadiyah dalam bidang pendidikan memang sangat memperhatikan, ini terbukti dengan berdirinya banyak sekolah mulai dari TK sampai dengan PT Muhammadiyah di seluruh penjuru Indonesia ini.
Tapi apakah pendidikan yang berbasis Islam di Indonesia ini dalam pelaksanaan sudah sesuai dengan yang diharapkan???,, ini menjadi pertanyaan yang harus kita pecahkan. Dalam pelaksanaan mungkin sudah benyak sesuai dengan yang diharapkan, dari teori yang disampaikan sudah banyak, tapi bagaimana dengan prakteknya?? atau sesudah siswa lulus dari sekolah itu, apakah Keislaman yang dulu diajarkan masih terus dipraktekkan atau diterapkan dalam kehidupanya???,, tentunya pertanyaan-pertanyaan itu yang harus kita renungan bersama.
Di sekolah guru sudah mengajarkan dengan sebagaimana mestinya agar semua siswa paham dari teori sampai prakteknya, tapi ini semua berlaku kalau siswa tersebut masih berstatus menjadi siswa di masing-masing sekolahnya. Kalau siswa itu sudah lulus, seakan guru sudah lepas tanggung jawab. Memang secara logika, kalau sesorang sudah diberi pengetahuan  dari teori sampai prakteknya, ini diharap akan berlanjut dalam kehidupan siswa tersebut. Namun sekarang kenyataannya, setelah para siswa-siswi lulus justru banyak diantara mereka yang melupakan pelajaran agama atau pengetahuan agama mereka. Contohnya saja, seorang siswi suatu pondok pesantren yang baru lulus lalu melanjutkan di suatu PT dan langsung melepas jilbabnya. Ini menjadi sangat memprihatinkan bagi kondisi pendidikan yang berbasis Islam di Indonesia ini. Sebenarnya yang salah itu siapa?? apakah dari Ustad/guru yang mengajarkan?? Lingkungan?? teman bermain?? atau siswa/siswi tersebut??
Apakah mungkin sistem pengajaran yang diberikan?? Sistem atau peraturan suatu pondok atau sekolah yang memberatkan siswa??,, pertanyaan-pertanyaa itu harus segera dicarikan solusianya oleh para pakar-pakar dalam dunia pendidikan Islam. Dimaksudkan agar pengetahuan tentang keagamaan tetap terlihat dalam kehidupan setiap siswa dan tidak hanya sebagai angin lalu.

No comments:
Write comments

Translate

Flag Counter

Followers